
Kajian – Makna Mukjizat dan Bagaimana Terjadinya
Apakah kalian tahu apa makna mukjizat? Dan bagaimana mukjizat itu terjadi pada seorang nabi?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita bekerja dan melakukan sesuatu sesuai dengan sesuatu yang kita harapkan. Jika ingin mendapat untung, kita melakukan perdagangan. Jika ingin memanen tanaman, maka kita harus menanam bibit dulu. Siapa yang sungguh-sungguh dalam usahanya, pasti akan berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya. Jika kita hendak memberi pengairan ke ladang kita, maka kita harus menggali sumur.
Begitulah hidup kita berlangsung. Orang yang sakit kita bawa ke dokter untuk diobati. semua itu adalah hal-hal normal yang biasa kita lakukan.
Akan tetapi, bagaimana pendapat kamu jika ada seseorang yang memukul tanah atau batu dengan tongkatnya, kemudian dari sana memancar mata air? Seperti yang terjadi pada Nabi Musa ‘Alaihissalam. Atau jika ada seseorang yang mengembangkan jarinya, kemudian dari jari tangan itu mengalir air? Seperti yang terjadi pada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Bukankah ini sesuatu yang tidak biasa? Benar. Semua itu adalah mukjizat.
Mukjizat artinya adalah sesuatu yang tidak biasa yang ditampakkan oleh Allah Subhaanahu wata’ala melalui seorang nabi untuk membenarkan dakwahnya dan menundukkan orang-orang yang mengingkarinya.
Mukjizat telah banyak terjadi pada para Nabi. Nabi Nuh ‘Alaihissalam misalnya. Ia membuat kapal laut dari lembar-lembaran kayu di tempat yang tidak ada airnya. Sampai-sampai bangsanya mencemooh dan mencelanya. Mereka berkata, “Bagaimana kapal ini akan berlayar di tempat yang tidak ada airnya ini?”
Namun mukjizat yang terjadi kemudian adalah Allah Subhaanahu wata’ala menurunkan air dari langit dan memancarkan air dari tempat-tempat memasak roti hingga daratan sekitar itu tenggelam. Karenanya kapal itu pun mengapung dibawa air. Inilah mukjizat.
Pernah suatu ketika Nabi Saleh ‘Alaihissalam ditantang oleh bangsanya. Mereka menolak dakwahnya, maka Allah Subhaanahu wata’ala mengeluarkan seekor unta dari dalam batu. Dari unta itulah kemudian mereka memeras susu untuk diminum. Hal itu menjadi bukti kebenaran dakwah Nabi Saleh ‘Alaihissalam. Bukankah itu mukjizat? Namun saat itu, tetap ada orang-orang yang mengingkari, menolak dakwahnya, dan mendustakannya. Mereka pun kemudian menyembelih unta itu.
Kalian pernah mendengar ksiah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam dan apa yang terjadi padanya? Ketika Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam mengajak bangsanya untuk meninggalkan penyembahan berhala juga untu ktidak lagi sujud kepada bintang dan benda-benda langit, mereka tidak mau mengikuti ajakan itu dan mendustakannya.
Ketika Nabi Ibrahim menghancurkan berhala-berhala mereka, Nabi Ibrahim ditangkap dan berusaha dibakar oleh mereka. Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam diikat pada sebuah alat bakar dan dibakar dengan tumpukan kayu yang menyala besar. Namun Allah Subhaanahu wata’ala memerintahkan api tersebut untuk mengubah sifatnya. Api itu tidak membakar Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam. Nabi malah merasa dingin dan sejuk.
Contoh launnya adalah Nabi Musa ‘Alaihissalam seorang nabi yang diutus kepada bani Israel. Ia adalah orang yang mendapat kemuliaan untuk dapat berbicara dengan Allah Subhaanhu wata’ala.
Pada suatu malam Nabi Musa ‘Alaihissalam membawa orang Israel untuk melarikan diri dari kerajaan Fir’aun. Namun kepergiannya itu diketahui oleh Fir’aun. Fir’aun dan bala tentaranya mengejar Nabi Musa untuk membunuhnya dan memberikan siksa kepada orang-orang yang mengikuti dan yang beriman kepadanya.
Ketika rombongan Nabi Musa ‘Alaihissalam sampai di tepi Laut Merah, Allah Subhaanahu wata’ala memerintahkan Musa untuk memukul laut dengan tongkatnya. Akibatnya terbelahlah laut itu dan terhamparlah jalan besar di sana. Nabi Musa ‘Alaihissalam dan pengikutnya pun bisa melewati jalan itu. Namun ketika Fir’aun dan bala tentara menyusulnya, berubahlah jalan itu menjadi tanah liat dan mereka pun kemudian tenggelam.
Dengan peristiwa itu maka Nabi Musa ‘Alaihissalam dan pengikutnya selamat, sedangkan Fir’aun dan bala tentaranya binasa. Peristiwa ini pun menjadi peringatan bagi generasi setelah mereka.
Tahukah kalian, siapa yang dapat mengubah sebuah tongkat menjadi seekor ular asli kecuali Allah Subhaanahu wata’ala? Hal ini pun terjadi pada Nabi Musa ‘Alaihissalam. Sebagai bukti dukurangan Allah Subhaanahu wata’ala terhadap dakwahnya juga untuk menundukkan orang-orang yang mengingkarinya, terutama para penyihir yang melawannya.
Nabi Isa ‘Alaihissalam kemudian diutus oleh Allah Subhaanahu wata’ala kepada bani Israel sebagai pembawa berita gembira dan peringatan. Namun Mereka mendustakannya. Maka Allah Subhaanahu wata’ala mendukungnya dengan mukjizat-mukjizat yang mengagumkan. Nabi Isa ‘Alaihissalam misalnya, membuat bentuk burung-burungan dari tanah, kemudian ia meniupnya di depan manusia. Burung itu pun terbang di depan mata kepala mereka.
Mukjizat lain yang juga terjadi pada Nabi Isa ‘Alaihissalam adalah suatu ketika ia mengusap orang yang buta dan orang yang sakit lepra. Dengan izin Allah Subhaanahu wata’ala orang itu pun sembuh dari penyakitnya. Namun walau telah diperlihatkan mukjizat yang dimiliki Nabi Isa, bani Israel tetap bersikap membangkan dan keras kepala. mereka kemudian meminta Nabi Isa ‘Alaihissalam untuk menurunkan makanan dari langit. Nabi Isa ‘Alaihissalam pun merasa heran dengan permintaan mereka itu. Namun mereka berkata kepadanya, “Kami ingin makan hidangan dari langit itu sehingga hati kami yakin bahwa engkau adalah benar utusan Allah.”
Nabi Isa ‘Alaihissalam pun kemudian berdoa kepada Allah Subhaanahu wata’ala agar menurunkan hidangan. Dan hidangan itu pun benar-benar diturunkan. Di dalamnya terdapat perbagai macam makanan. Mereka pun makan hingga kenyang. Namun demikian, sebagian mereka tetap kafir terhadap dakwah Nabi Isa, bahkan tetap mempertahankan kemusyrikan mereka.
Berbeda lagi dengan Nabi kita, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau memiliki banyak mukjizat yang mengagumkan yang diberikan Allah Subhaanahu wata’ala sebagai bentuk dukungan-Nya. Dalam mukjizat itu terkandung tantangan yang besar terhadap orang-orang musyrik.
Semua mukjizat yang pernah ada itu terikat dengan zaman dan tempat tertentu. Namun ada satu mukjizat yang kekal seiring dengan berubahnya zaman dan perbedaan tempat. Mukjizat tersebut adalah Al Qu’ran. Al Qur’an merupakan pedoman hidup dan manhaj umat Islam yang dipelihara kekekalannya oleh Allah Subhaanahu wata’ala.
[Mukjizat Nabiku Muhammad, Muhammad Ash-Shayyim]
Leave a Reply