Categories: Obat Hati

Memperindah Hati

 

Kajian – Memperindah Hati

Setiap manusia tentulah sangat menyukai dan merindukan keindahan. Banyak orang menganggap keindahan adalah pangkal dari segala puji dan harga. Tidak usah heran kalau banyak orang memburunya. Ada orang yang berani pergi beratus bahkan beribu kilometer semata-mata untuk mencari suasana pemandangan yang indah. Banyak orang rela membuang waktu untuk berlatih mengolah jasmani setiap saat karena sangat ingin memiliki tubuh yang indah. Tak sedikit juga orang berani membelanjakan uangnya berjuta bahkan bermilyar rupiah karena sangat rindu memiliki rumah atau kendaraan mewah.

قَدۡ أَفۡلَحَ مَن زَكَّٮٰهَا (٩) وَقَدۡ خَابَ مَن دَسَّٮٰهَا (١٠)

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS asy-Syams [91]: 9-10)

Akan tetapi, apa yang terjadi? Tak jarang kita menyaksikan betapa terhadap orang-orang yang memiliki pakaian dan penampilan yang mahal dan indah, yang datang ternyata bukan penghargaan, melainkan justru penghinaan. Ada juga orang yang memiliki rumah megah dan mewah, tetapi bukannya mendapatkan pujian, melainkan malah cibiran dan cacian. Mengapa keindahan yang tadinya disangka akan mengangkat derajat kemuliaan malah sebaliknya, menggelincirkan pemiliknya ke dalam jurang kehinaan? Jawabnya, karena sebagian besar orang terpesona hanya terhadap keindahaan lahir belaka.

Padahal ketahuilah, sesungguhnya ada satu keindahan yang kalau dimiliki, meski sesederhana apa pun harta yang digenggam dan serendah apa pun kedudukan yang diemban, niscaya kita akan menjadi orang yang benar-benar bermutu, berharga, dan terpuji. Banyak orang mengurus keindahan lahir, padahal kunci keindahan yang sesungguhnya adalah jika seseorang merawat serta memperhatikan kecantikan dan keindahan hati. Inilah pangkal kemuliaan yang sebenarnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam pakaiannya tidak bertabur bintang penghargaan, tanda jasa, dan pangkat. Akan tetapi, demi Allah, sampai saat ini tidak pernah berkurang kemuliaannya. Rasulullah tidak menggunakan singgasana dari emas yang gemerlap ataupun memiliki rumah yang megah dan indah. Namun demikian, sampai detik ini sama sekali tidak pernah luntur pujian dan penghargaan terhadapnya, bahkan hingga kelak datang akhir zaman. Apakah rahasianya? Ternyata semua itu dikarenakan Rasulullah adalah orang yang sangat menjaga mutu keindahan dan kesucian hatinya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda, “lngatlah, dalam tubuh manusia itu ada ‘segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Bila rusak, niscaya akan rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama kalbu!” (HR Bukhari dan Muslim)

Boleh saja kita memakai segala apa pun yang indah-indah. Namun demikian kalau tidak memiliki hati yang indah, demi Allah tidak akan pernah ada keindahan yang sebenarnya. Karenanya, hendaknya jangan terpedaya oleh keindahan dunia. Lihatlah, begitu banyak wanita malang yang tidak mengenal moral dan harga diri. Mereka pun tidak kalah indah dan molek wajah, tubuh, ataupun penampilannya. Kendatipun begitu, mereka tetap diberi oleh Allah aneka asesoris duniawi yang indah dan melimpah.

Ternyata segala asesoris duniawi dan kemewahan itu bukanlah tanda kemuliaan yang sesungguhnya karena orang-orang yang rusak dan durjana sekalipun diberi aneka kemewahan yang melimpah ruah oleh Allah. Kunci bagi orang-orang yang ingin sukses, yang ingin benar-benar merasakan lezat dan mulianya hidup, adalah orang yang sangat memelihara serta merawat keindahan dan kesucian kalbunya.

Imam al-Ghazali menggolongkan hati ke· dalam tiga golongan, yakni:

  • hati yang sehat (qalbun shahih),
  • hati yang sakit (qalbun maridh), dan
  • dari hati yang mati (qalbun mayyit).

Seseorang yang memiliki hati sehat tak ubahnya memiliki tubuh yang sehat. Ia akan berfungsi optimal. la akan mampu memilih dan memilah setiap rencana atas suatu tindakan, sehingga setiap yang akan diperbuatnya benarbenar sudah melewati perhitungan yang jitu berdasarkan hati nurani yang bersih.

Orang yang paling beruntung karena memiliki hati yang sehat adalah orang yang dapat mengenal Allah Azza wa Jalla dengan baik. Semakin cemerlang hatinya, maka akan semakin mengenal Dia, Penguasa jagat raya alam semesta ini. Ia akan memiliki mutu pribadi yang begitu hebat dan mempesona. Tidak akan pernah menjadi ujub dan takabur ketika mendapatkan sesuatu, namun sebaliknya akan menjadi orang yang tersungkur bersujud. Semakin tinggi pangkatnya, akan membuatnya semakin rendah hati. Kian melimpah hartanya, ia akan kian dermawan. Semua itu dikarenakan ia menyadari, bahwa semua yang ada adalah titipan Allah semata. Tidak dinafkahkan di jalan Allah, pasti Allah akan mengambilnya kembali jika Dia kehendaki.

Semakin bersih hati, hidupnya selalu akan diselimuti rasa syukur. Dikaruniai apa saja, kendati sedikit, ia tidak akan habis-habisnya meyakini bahwa semua ini adalah titipan Allah semata, sehingga amat jauh dari sikap ujub dan takabur. Persis seperti ucapan yang terlontar dari lisan Nabi Sulaiman ‘alaihissalam tatkala dirinya dianugerahi Allah berbagai kelebihan, “Haadzaa min fadhli Rabbii, liyabluwanii a-asykuru am akfuru” (QS an-Naml [271]: 40). Ini termasuk karunia Tuhanku, untuk mengujiku apakah aku mampu bersyukur atau malah kufur atas nikmat-Nya.

Bagi orang yang hatinya bersih, semua itu tidak kalah terasa nikmatnya. Ujian dan persoalan yang menimpa justru benar-benar akan membuatnya kian merasakan indahnya hidup ini. Karena, orang yang mengenal Allah dengan baik berkat hati yang bersih, akan merasa yakin bahwa ujian adalah salah satu perangk~ kasih sayang Allah , yang membuat seseorang semakin bermutu.

Dengan persoalan akan menjadikannya semakin bertambah ilmu. Dengan persoalan akan bertambah· ganjaran. Dengan persoalan pula derajat kemuliaan seorang hamba Allah akan bertambah naik, sehingga ia tidak akan pemah resah, kecewa, dan berkeluh kesah karena menyadari bahwa persoalan merupakan bagian yang harus dinikmati dalam hidup ini.

Oleh karenanya, tidak usah heran orang yang hatinya bersih, ditimpa apa pun dalam hidup ini, sungguh bagaikan air di relung lautan yang dalam. Tidak akan pernah terguncang walaupun ombak badai saling menerjang. lbarat karang yang tegak tegar, dihantam ombak sedahsyat apa pun tidak akan roboh terkapar. Tidak ada putus asa, tidak ada keluh kesah berkepanjangan. Yang ada hanya kejernihan dan keindahan hati. Ia amat yakin dengan janji Allah, “Laa yukallifullaahu nafsanillaa wus’ahaa” (QS al-Baqarah [2]: 286). Allah tidak akan membebani seseorang, kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Pasti semua yang menimpa sudah diukur oleh-Nya. Maha Suci Allah dari perbuatan zalim kepada hamba-hambaNya. Ia sangat yakin bahwa hujan pasti berhenti. Badai pasti berlalu. Malam pasti berganti menjadi siang. Tidak ada satu pun ujian yang menimpa, kecuali pasti akan ada titik akhirnya. Ia tidak berubah bagai intan yang akan tetap kemilau walaupun dihantam dengan apa pun jua.

Memang luar biasa orang yang memiliki hati yang bersih. Nikmat datang tak pernah membuatnya lalai dari bersyukur, sementara sekalipun musibah yang menerjang, sama sekali tidak akan pemah mengurangi keyakinan akan curahan kasih sayang-Nya. Semua itu dikarenakan ia bisa menyelami sesuatu secara lebih dalam atas musibah yang mnenimpa dirinya, sehingga tergapailah sang mutiara hikmah.

Subhanallah, sungguh teramat beruntung siapa pun yang senantiasa berikhtiar dengan sekuat-kuatnya untuk memperindah kalbunya.

[Bening Hati, K.H. Abdullah Gymnastiar & Basyar Isya]

Ahmad Fahrurroji

View Comments

  • memperindah hati ini sangat sulit banget kang.....banyak godaannya dari sekeliling kita
    membersihkan hati tidak segampang membalikkan telapak tangan....adakah kiat2 cepat untuk membersihkan hati kita yang penuh dengan tinta hitam yang luber???

    • Sebenarnya tidak ada kata sulit seperti yang dijelaskan dalam firman Allah Subhaanahu wata'ala surat Alam Nasyrah 5-6, di dalam ayat tersebut menjelaskan setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan. Kalau kita istiqomah di jalan Allah, insya Allah akan selalu diberi kemudahan dan mendapatkan ridha-Nya. Allah Subhaanahu wata'ala adalah Sang Pemilik hati, sandarkan dan kembalikan kepada-Nya.

Recent Posts

Ibadah Hati

Kajian Islam - Ibadah Hati Shaf-shaf telah penuh membludak di belakang syaikh Imam Syamsuddin Muhammad…

3 years ago

Fenomena Hidup dan Kematian Hati

Kajian Islam - Fenomena Hidup dan Kematian Hati Kami berkata, "Ini merupakan karunia dan kebaikan…

3 years ago

Kerbekahan Makan Sahur di Bulan Ramadhan

Kajian Islam - Keberkahan Makan Sahur di Bulan Ramadhan Di bulan Ramadhan ada amalan sunnah…

4 years ago

Pentingnya Memuliakan Ulama

Kajian Islam - Pentingnya Memuliakan Ulama Memang di dunia ini, tidak diragukan bahwa dalam setiap…

5 years ago

Doa-doa di Bulan Ramadhan Akan Dikabulkan Secara Khusus

Kajian Islam - Doa-doa di Bulan Ramadhan Akan Dikabulkan Secara Khusus Dari Sayyidina Abu Hurairah…

5 years ago

Bulan Ramadhan adalah Bulan Penuh Rahmat, Maghfirah, dan Kebebasan dari Api Neraka

Setelah Baginda Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentang keutamaan memberi makan kepada orang yang berbuka,…

5 years ago