Kajian Islam – Keutamaan Khusus Hafizh Al-Qur’an
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍرَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ:لَمْ جُعِلَ الْقُرْ اۤنُ فِى إِهَابٍ ثُمَّ أُلُقِيَ فِى النَّارِمَااحْتَرَقُ.
Dari Sayyidina Uqbah bin Amir Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Seandainya Al-Qur’an diletakkan dalam kulit, lalu kulit itu dicamppakkan ke dalam api, niscaya ia tidak akan terbakar.” (H.R. Darami)
Ada dua pendapat dari para ahli hadits mengenai maksud hadits di atas. Sebagian berpendapat bahwa kulit yang dimaksud kulit pada umumnya, yaitu kulit-kulit binatang. Sedangkan api ialah api dunia ini. Hal ini menunjukkan mukjizat khusus pada zaman Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana mukjizat para Nabi Alaihimus salam terdahulu.
Pendapat lain mengatakan, maksud kulit adalah kulit manusia dan apinya adalah api neraka. Menurut pendapat ini, hadits tersebut berlaku secara umum, tidak terbatas pada waktu tertentu. Jadi, jika seorang hafizh Al-Qur’an karena dosa-dosanya dilemparkan ke neraka, maka api neraka tidak akan membakarnya. Dalam riwayat lain disebutkan dengan lafadz:
مَامَسَّتْهُ النَّارُ
Tidak disentuh oleh api
Mulla Ali Qari Rahmatullah ‘alaih mengutip di dalam Syahrus Sunnah dari riwayat Sayyidina Abu Umamah Radhiyallahu ‘anhu yang memperkuat pendapat kedua di atas, yaitu, “Selalulah menghapal Al-Qur’an, Karena Allah Subhaanahu wata’ala tidak akan mengazab hati yang di dalamnya terdapat Al-Qur’an.”
Hadits ini sangat jelas dan merupakan nash (punya makna yang pasti). Oleh sebab itu, mereka yang menganggap bahwa menghapal AL-Qur’an adalah sia-sia, demi Allah Subhaanahu wata’ala, hendaknya mereka merenungkan fadhilah menghapal Al-Qur’an ini.
Satu fadhilah ini sudah cukup bagi seseorang untuk menyerahkan jiwa raganya demi menghapal Al-Qur’an, sebab siapakah orang yang tidak berdosa dan dapat memastikan bahwa ia akan terhindar dari neraka? Disebutkan dalam Syarah Al Ihya, termasuk di antara orang-orang yang akan berada di bawah lindungan Arsy Allah Subhaanahu wata’ala pada hari kiamat yang penuh huru-hara, ketika seluruh manusia dalam keadaan panik, adalah para hafizh Al-Qur’an. Imam Dailami Rahmatullah ‘alaih meriwayatkan dari Sayyidina Ali Radhiyallahu ‘anhu, “Para hafizh Al-Qur’an akan berada di bawah naungan Allah Subhaanahu wata’ala bersama para nabi Alaihimus salam dan orang-orang shalih.”
[Kitab Fadhilah Amal, Fadhilah Al Qur’an, Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rah.a– Hal 618]
Leave a Reply